Pages

Kamis, 31 Mei 2012

AWAS! PRAKTIK ABORSI MERAJALELA DI KALANGAN PELAJAR


 
Ahad pagi, 27 Mei 2012 lalu saya menonton sebuah acara talk show di sebuah stasiun TV swasta. Acara bincang-bincang ini mengulas iklan aborsi yang beredar begitu marak di kota Yogyakarta, tepatnya di kawasan kos-kosan mahasiswa dan pelajar. Dalam iklan yang beredar memang tidak secara eksplisit menyatakan praktik aborsi, namun dengan menggunakan kalimat “Terlambat Bulan, silakan hubungi ke nomor berikut ini”.
Iklan aborsi ini menguak ke publik setelah Lupitinus Sutrisno, aktivis Masyarakat Peduli Anti Aborsi, mengirimkan keluhan surat pembaca ke sebuah surat kabar nasional. Mas Sutrisno yang juga alumni perguruan tinggi di Kota Pelajar tersebut merasa resah dengan maraknya pemasangan iklan praktik aborsi yang terpasang di tembok dan tiang listrik dibanyak tempat. Begitu marak dan bebasnya pemasangan iklan “praktik haram aborsi” ini melahirkan asumsi masyarakat akan tingginya praktik aborsi di kalangan mahasiswa dan pelajar saat ini.
Terkuak dalam pengakuan pemasang iklan yang dihubungi via telepon oleh Mas Sutrisno dan dilakukan juga oleh wartawan TV penyelenggara talk show tersebut, bahwa oknum pelaku aborsi tersebut menyediakan paket obat yang bervariasi sesuai dengan usia kandungan. Untuk obat di usia kandungan 1-7 minggu seharga 700 ribu, usia 8-12 minggu dengan harga 1,5 juta, usia 1-3 bulan dengan harga 3,5 juta, dan usia 3-6 bulan dengan harga 3,5 juta.