Suatu
ketika saya marah kepada Tuhan dan menganggapnya tidak adil saat orang yang
saya cintai meninggalkan saya dan memilih orang lain. Setelah merenung selama
dua pekan, saya kembali yakin bahwa Tuhan Maha Adil. Dia pasti telah
menciptakan orang yang tepat untuk saya.
Hendaklah
tidak selalu berfikir hasil yang akan kita dapatkan. Yakinlah bahwa semua
didapatkan dari sebuah proses yang tidak mudah. Hasil hanya sebagian kecil dari
efek sebuah proses, dibalik itu ada bagian penting yakni kematangan,
kesungguhan, dan semangat kerja keras.
Suatu
ketika teman saya bilang: “Untuk apa kamu rajin belajar? Banyak pembelajar yang
nasibnya tidak beruntung di kehidupan nyata”. Saya hanya tersenyum dan berkata
dalam hati: “Saya hanya ingin memiliki otak yang selalu bekerja sebagai wujud
syukur atas karunia Tuhan”.
Apakah
kita menikmati pendidikan hanya untuk meraih pekerjaan dan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya?
Bila demikian, kita bukanlah manusia yang utuh sebagai khalifah di muka bumi.
Seorang
teman bertanya: “Apa cita-citamu?”. Saya menjawab: “Dosen”. “Kenapa?”, ia
bertanya lagi. “Saya ingin selalu belajar, mengajar, dan berkarya”.
Sukses
adalah pencapaian, bukan materi.
Mari
rencanakan hidup kita. Ambil secarik kertas dan tulis jadwal harian, mingguan,
bulanan, tahunan, dan seterusnya. Saat kita gagal merencanakan hidup kita, maka
kita berencana untuk gagal.
Terima kasih telah membagikan tulisan yang dapat direnungkan
BalasHapusPengajuan Kartu Kredit